Sabtu, 04 Agustus 2012

Standart Mutu Pelayanan Kebidanan


I. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN DASAR
1. PENGERTIAN
Norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dinginkan
2. .SYARAT STANDART
a. Dapat diobservasi dan diukur
b. Realistik
c. Mudah dilakukan dan dibutuhkan
3. PENGENALAN STANDART PELAYANAN KEBIDANAN
Standart pelayanan kebidanan digunakan untuk menentukan kompetensi yg diperlukan bidan dlm menjalankan praktik sehari-hari. Standart pelayanan kebidanan jg dpt digunakan untuk :
a. Menilai mutu pelayanan
b. Menyususn rencana diklat bidan
c. Pengembangan kurikulum pendidikan bidan
II. STANDAR PERSYARATAN MINIMAL
1. STANDART MASUKAN
a. Jenis tenaga
a.) Generalis (pelaksana)
b.) Spesialistik (pengelola)
c.) Konsultan
b. Fasilitas
Fasilitas yg mendukung terlaksananya pelayanan kebidanan sesuai standart
a.) Peralatan
b.) Tempat
c. Kebijakan
a.) Pratap
b.)Petunjuk pelaksanaan
2. STANDAR LINGKUNGAN
a. Kebersihan
b. Proses kerja
c. Tata letak
d. Kedisiplinan
e. Keramahan
3. STANDAR PROSES
a. Proses asuhan (S.O.A.P)
b. Standart praktik profesional
c. Kode etik
III. STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN
Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yaitu:
A. Standar pelayanan umum
Standar 1
Persiapan untuk hidup keluarga sehat
Standar 2
Pemcatatan dan pelaporan
B. Standar pelayanan antenatal
Standar 3
Identifikasi ibu hamil
Standar 4
Pemeriksaan dan pemantauan
standar 5
palpasi abdominal
standar 6
pngelolaan anemia pada kehamilan
standar 7
pengelolaan dini hipertensi pd khmlan
standar 8
persiapan persalinan
C. Standar pertolongan persalinan
standar 9
asuhan persalinan kala I
standar 10
persalinan kala II yg aman
standar 11
pentlaksnanan aktif persalinan kala II
standar 12
pnganan kala II dgn gwt jnin mll opisiotomi
D. Standar pelayanan nifas
standar 13
perawatan bayi baru lahir
standar 14
penanganan pd 2 jm stlh persalinan
standar 15
pelayanan bg ibu dan bayi pd masa nifas
E. Standar penanganan kegawatan obstetric dan neonatal
Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal
standar 16
penanganan perdarahan dlm khmlan pd trimester III
standar 17
penanganan kegawatan pada eklamsi
standar 18
penangannan kegawatan (ada partus lama/macet)
standar 19
persaliana dgn penggunaan vacum eklaktar
standar 20
penangan retensio plasenta
standar 21
penanganan pendarahan post partum primer
standar 22
penanganan pendrahan post partum sekunder
standar 23
penanganan sepsis puerperalis
standar 24
penangan asfiksia neonatorum

PERBANDINGAN METODE KONTRASEPSI


NO
PERBANDINGAN METODE KONTRASEPSI

METODE
KEUNTUNGAN
EFEK SAMPING
PERTIMBANGAN LAIN
1.
Metode Hormonal

a.      a. Kontrasepsi Oral
b.         (PIL)





Harus diminum setiap hari.




Untuk kontrasepsi oral kombinasi (mengandung estrogen dan progestin), seorang wanita mengkonsumsi pil aktif setiap hari selama 3 pekan, kemudian diikuti dengan minum tablet inaktif selama 1 pekan.

Untuk kontrasepsi oral yang hanya mengandung progestin saja maka pil diminum setiap hari.






Menstruasi (perdarahan) tidak teratur selama beberapa bulan pertama

Mual, perut kembung, retensi cairan, peningkatan tekanan darah, nyeri payudara, migrain, sakit kepala, pertambahan berat badan, jerawat, dan gelisah.


Meningkatkan resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah & kemungkinan kanker leher rahim
Wanita yang berusia di atas 35 tahun dan perokok tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi oral.

Beberapa gangguan juga dapat mengurangi penggunaannya.











Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral, lebih jarang mendapat kram perut saat haid, Jerawat, perdarahan tak teratur, kemungkinan terkena osteoporosis, serta resiko mendapat beberapa jenis kanker tertentu.

c.      b. Injeksi
d.     Medroxyprogesterone
Injeksi diberikan setiap 1 dan 3 bulan
Terjadi perdarahan tidak teratur (seiring waktu, perdarahan makin jarang terjadi) atau tidak menstruasi sama sekali saat kontrasepsi injeksi digunakan.

Sedikit kenaikan berat badan, sakit kepala, dan kehilangan kepadatan tulang secara sementara
Metode ini mengurangi risiko terjadinya kanker rahim (endometrial), penyakit radang panggul, dan anemia karena kekurangan zat besi.

e.       Implan
Kontrasepsi implan hanya perlu dipasang 1 kali untuk pemakaian selama 3 tahun. Implan dipasang oleh seorang dokter.
Menstruasi tidak teratur selama tahun pertama pemakaian.

Sakit kepala dan penambahan berat badan.
Larangan sama seperti penggunaan kontrasepsi oral.


Diperlukan torehan untuk mengeluarkan implant




2.
Metode barrier (penghalang)

a.       Kondom
Pria menggunakan kondom segera sebelum melakukan hubungan seksual dan membuangnya setiap habis digunakan.


Kondom banyak tersedia di toko obat bebas.
Reaksi alergi dan iritasi
Kondom lateks memberi perlindungan terhadap penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual.




Kondom harus di gunakan secara benar. Agar efektif, metode ini memerlukan kerjasama dari pasangan.

b.      Diafragma dengan krim atau gel kontrasepsi
Diafragma dapat digunakan oleh wanita sebelum melakukan hubungan seksual. Kemudian didiamkan (dibiarkan) selama 24 jam.

Penentuan ukuran diafragma yang sesuai dilakukan oleh dokter (setidaknya setahun sekali).

Diafragma yang menggunakan krim atau gel kontrasepsi dapat menyebabkan penempatan diafragma menjadi berantakan.


Reaksi alergi, iritasi & infeksi saluran kemih
Setelah diafragma dipasang, krim atau gel tambahan perlu dimasukkan sebelum melakukan hubungan
seksual.

c.       Spons kontrasepsi
Spons kontrasepsi dapat dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Spons dapat dimasukkan kemudian dan dapat efektif selama 24 jam. Spons dibuang setiap habis digunakan.

Spons kontrasepsi tersedia di toko obat bebas
Reaksi alergi dan kekeringan pada vagina atau iritasi
Spons dapat sulit untuk dikeluarkan. Spons harus dikeluarkan dalam setelah 30 jam
3.
Metode lain

a.      Intrauterine device (IUD)/ Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
IUD/ AKDR hanya perlu dipasang setiap 5-10 tahun sekali, tergantung dari tipe alat yang digunakan. Alat tersebut harus dipasang atau dilepas oleh dokter
Perdarahan dan rasa nyeri.

Perforasi rahim (jarang sekali).
Kadangkala IUD / AKDR dapat terlepas.

b.     KB alami metode ritmik
Wanita memeriksa suhu tubuh, lendir vagina dan gejala lain atau kombinasi dari ketiganya hampir setiap hari.
Tidak ada.
Metode ini memerlukan ketekunan wanita dan hubungan seksual tidak dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan.

Metode ini kurang efektif bagi wanita yang mempunyai siklus mentruasi tidak teratur

c.      Sanggama terputus
Pria menarik keluar penisnya dari vagina sebelum terjadi ejakulasi.

Sangat diperlukan pengendalian diri dan pengaturan waktu yang tepat.
Tidak ada.
Metode ini tidak dapat diandalkan karena sperma bisa saja keluar sebelum terjadi ejakulasi






SAP KIE DALAM PELAYANAN KB


SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

Mata Kuliah                : Pelayanan KB
Kode Mata Kuliah      : Bd. 308
Sub Pokok Bahasan    : KIE dalam pelayanan
Mahasiswa                  : Mahasiswa Akademi Kebidanan
Tingkat / Semester      : II
Beban Studi                : 3 SKS
Waktu Pertemuan       : 150 menit
Pertemuan ke              : 1 (Satu)

I.       TUJUAN PEMBELAJARAN
A.    Umum
Setelah mendapatkan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang menguraikan tentang definisi KIE, Tujuan KIE, pengelompokkan KIE, Jenis-jenis kegiatan KIE, Prisip langkah KIE, Konseling, manfaat dari konseling, manfaat yang diberikan, jenis,jenis konseling, langkah-langkah dalam konseling, tahapan konseling dalam pelayanan KB, hambatan dalam konseling, cara mengatasi hambatan konseling, Hal-hal yang penting dalam konseling, percakapan konseling, teknik-teknik konseling




B.     Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat:
1.      Menjelaskan definisi KIE
2.      Menjelaskan tujuan KIE
3.      Menjelaskan pengelompokkan KIE
4.      Menjelaskan jenis-jenis kegiatan KIE
5.      Menjelaskan Prinsip langkah KIE
6.      Menyebutkan pengertian konseling, tujuan konseling, jenis konseling dan langkah-langkah dalam konseling tahapan konseling dalam pelayanan KB, hambatan dalam konseling, cara mengatasi hambatan konseling, Hal-hal yang penting dalam konseling, percakapan konseling, teknik-teknik konseling

II.    LANGKAH-LANGKAH
A.    Langkah-langkah kegiatan KBM

TAHAP
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
METODE
WAKTU

PENGAJAR
MAHASISWA


Pendahuluan
1.     Mengucapkan salam
Menjawab salam
Ceramah
2’

2.     Memperkenalkan diri
Memperhatikan
Ceramah
3’

3.     Menjelaskan metode pengajaran
Memperhatikan
Ceramah
5’

4.     Menjelaskan cakupan materi pertemuan
Memperhatikan
Ceramah
5’
Inti/penyajian
Menyampaikan materi perkuliahan kepada mahasiswa




1.     Menjelaskan pengertian dari komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Memperhatikan dan mencatat
Ceramah, Tanya jawab
10’

2.   Menyebutkan tentang tujuan, jenis dan kegiatan KIE serta prinsip dan langkah KIE
Memperhatikan dan mencatat
Ceramah, Tanya jawab
25’

3.   Menyebutkan tentang pengertian konseling, tujuan konseling dan langkah-langkah dalam konseling
Memperhatikan dan mencatat
Ceramah, Tanya jawab
25’
Penutup
1.   Menerangkan materi yang sudah disampaikan
Ikut merangkum bersama dosen

10’

2.   Melaksanakan evaluasi (member pertanyaan lisan)
Menjawab pertanyaan
Talking stick
18’

3.   Menutup perkuliahan dan mengucapkan salam
Menjawab salam
Ceramah
2’

B.     Media dan Alat
1.      Laptop
2.      LCD
3.      White board
4.      Spidol

C.    Daftar Pustaka
Keluarga berencana dan kontrasepsi / Hanafi Hartanto Cet. 5. – Jakarta Sinar Harapa, 2004.419hlm.;21cm

Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga berencana untuk pendidikan Bidan / Ida bagus Gde Manuaba Jakarta: EGC, 1998

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi / Editor, Abdul Bari Saifudin, Biran AAfandi, Moh. Baharrudin, Soekami Soekir Ed.2, Cet. 2 Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006 xxviii, 296 hlm.  :24 cm


D.    MATERI

KIE DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
A.       DEFINISI KIE
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung/tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan untuk mendapatkan efek.

Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku positif dimasyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi pribadi maupun komunikasi massa
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masyarakat (pesan yang disampaikan)
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kea rah yang positif. Pendidikan kesehatan merupakan kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan

B.     Tujuan KIE
a.    Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru
b.   Membina Kelestarian peserta KB
c.    Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin berlangsung proses penerimaan

C.    KIE dapat dikelompokan menjadi 3 bagian kegiatan:
a.    KIE massa
b.   KIE kelompok
c.    KIE perorangan




D.    Jenis kegiatan KIE
Jenis-jenis kegiatan KIE bias dilakukan seperti ini di:
1.   Radio
2.   Televisi
3.   Pers surat kabar
4.   Kegiatan
Adapun jenis-jenis kegiatan dalam KIE
1.   KIE individu    : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara
                                petugas  KIE dengan individu sasaran program KB
2.   KIE kelompok  : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara
                                petugas KIE dengan kelompok (2-15) orang
3.   KIE  massa       : Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat
                                dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada
                                masyarakat dalam jumlah besar

E.        Prinsip langkah KIE
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE
a.       Memperlakukan klien dengan sopan, baik ramah
b.      Memahami, menghargai dan menerima keadaan Ibu sebagaimana adanya
c.       Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
d.      Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari
e.       Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki

F.     Konseling
1.      Pengertian
Proses yang berjalan dan menyatu dengan semua dengan aspek pelayanan Keluarga Berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan  dan dibicarakan pada suatu kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan, sehingga membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya dan pasien merasa puas atas pelayanan yang diberiakn oleh petugas kesehatan. Konseling adalah percakapan yang bertujuan membantu seseorang dalam memilih dan memakai cara misalnya dalam pemilihan KB atau alat kontrasepsi. Selain itu konseling merupakan  suatu kegiatan dalam hubungan antar manusia, dimana kita melakukan serangkaian tindakan yang  akhirnya akan membantu peserta / calon perserta memecahkan permasalahan yang di hadapinya,antara lain masalah pemilihan penggunaan konstrapsepsi yang paling cocok dengan keadaan dan kebutuhan yang di rasakan.

2.      Tujuan
§  Agar klien  kekurangan masalah manfaat dan kekurangan pelayanan kesehatan
§  Agar klien dapat dan ingin merencanakan
§  Agar klien membuat pilihan mantap
§  Agar klien tahu bagaimana melaksanakan secara efektif dan aman
§  Agar klien tahu dimana mendapat pelayanan kesehatan yang ditawarkan

3.      Adapun manfaat dari konseling seperti:
·         Masyarakat dapat konsultasi dan pilihan sendiri
·         Mendorong minat banyak orang untuk melaksanakan
·         Khususnya untuk penggunaan obat, peralatan kesehatan dan pelayanan kesehatan
·         Memerangi “kabar angin” dan salah pengertian

4.      Informasi yang diberikan meliputi
1.      Arti keluarga berencana
2.      Manfaat keluarga berencana
3.      Cara ber KB atau metode kontrasepsi
4.      Desas-seseus dan kontrasepsi dan penjelasannya
5.      Pola perencanaan keluarga dan penggunaanya kontrasepsi yang rasional
6.      Rujukan pelayanan kontrasepsi
5.      Jenis-jenis konseling
Komponen penting dalam pelayanan KB
1.      Konseling awal
a.       Bertujuan menentukan metode apa yang di ambil
b.      Bila dilakukan dengan objektif langkah ini akan membantu klien untuk memilih jenis KB yang cocok untuknya
Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini:
a.       Menanyakan langkah yang disukai klien
b.      Apa yang diketahui tentang cara kerjanya, kelebihan dan
      Kekuranganya

2.      Konseling khusus
a.       Member kesempatan klien untuk bertanya tentang cara ber KB dan membicarakan pengalamanya
b.      Mendapat informasi lebih rinci tentang KB yang diinginkannya
c.       Mendapatkan bantuan untuk memilih metode KB yang diinginkannya
d.      Mendapatkan bantuan untuk memilih metode KB yang cocok dan mendapatkan penerangan lebih jauh tentang penggunaanya

3.      Konseling tindak lanjut
a.       Konseling lebih bervariasi dari konseling awal
b.      Pemberian pelayanan harus dapat membedakan masalah yang serius memerlukan rujukan dan masalahyang ringan yang dapat di atasi di tempat

6.      Langkah-langkah dalam konseling
Ada enam langkah dalam konseling KB
·         SA salam                           :  Beri salam, sambut kedatanganya, beri
                                                   perhatiannya kepadanya
·         T tanyakan                                    :  Tanyakan apa masalahnya, apa yang ingin
                                                   dikatakan
·         U uraikan                          :  uraikan mengenai alat-alat KB yang ingin
                                                    diketahuinya
·         TU bantu                           :  Bantu mencocokkan alat KB dengan
                                                   keadaan dan kebutuhannya
·         J jelaskan lebih rinci          :  Jelaskan secara rinci alat-alat KB yang
                                                   akan dipakainya
·         U ulangan                          :  Ulangi si pasien diminta untuk seluruh
                                      penjelasan yang sudah diberikan Nakes
                                     sesuai dengan kemapuan si pasien dengan
                                     tujuan mengetahui sejauh mana
                                     pemahaman klien menangkap pelayanan
                                     yang diterima. Bila dimungkinkan Nakes
                                     menjelaskan kembali sampai klien
                                     mengerti dengan jelas dan benar

7.      Tahapan Konseling dalam pelayanan KB
Tahapan konseling dalam pelayanan KB dapat dirinci dalam tahapan sebagai berikut:
KIE motivasi – Rujukan – KIP/K – yan, Kontrasepsi – Tindak lanjut
1.      Kegiatan KIE
a.       Sumber informasi pertama tentang jenis alat / metode KB dari petugas lapangan KB
b.      Pesan yang disampaikan:
o   Pengertian dan manfaat KB bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga
o   Proses terjadinya kehamilan pada wanita yang kaitannya dengan cara kerja dan metode kontrasepsi
o   Jenis alat atau metode kontrasepsi, cara pemakaian, cara kerjanya serta lama pemakaian
2.      Kegiatan Bimbingan
a.       Tindak lanjut dari kegiatan KIE dapat menjaring calon peserta KB
b.      Tugas penjaringan : memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi lebih  objektif, benar dan jujur sekaligus meneliti apakah calon peserta memenuhi syarat
c.       Bila iya rujuk ke KIP / K
3.      Kegiatan Rujukan
a.       Rujukan calon peserta KB, untuk mendapatkan pelayanan KB
b.      Rujukan peserta KB, untuk menindak lanjuti komplikasi
4.      Kegiatan KIP / K
Tahapan dalam KIP / K yaitu:
a.       Menjajaki alasan pemilihan alat
b.      Menjajaki klien sudah mengetahui / paham tentang alat kontrasepsi tersebut
c.       Menjajaki klien tahu / tidak alat kontrasepsi alat
d.      Bila belum, berikan informasi
e.       Beri klien kesempatan untuk mempertimbangkan pilihanya kembali
f.       Bantu klien mengambil keputusan
g.      Beri klien informasi, apapun pilihannya, klien akan diperiksa kesehatannya
h.      Hasil pembicaraan akan dicatat pada lembar konseling
5.      Kegiatan pelayanan kontrasepsi
a.       Pemeriksaan kesehatan : anamnesis dan px. Fisik
b.      Bila tidak ada kontra indikasi pelayanan kontrasepsi dapat diberikan
c.       Untuk kontrsepsi jangka panjang perlu inform consent
6.      Kegiatan tindak lanjut
a.       Petugas melakukan pemantauan  keadaan peserta KB dan diserahkan kepada PLKB



8.      INFORMED CONSENT
Informed choice
            Informed choice merupakan bentuk persetujuan pilihan tentang: metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setalah memahami kebutuhan reproduksi yang paling sesuai dengan dirinya / keluarganya; Pilihan tersebut merupakan hasil bimbingan dan pemberian informasi yang objektif, akurat dan mudah dimengerti oleh klien; pilihan yang diambil merupakan yang terbaik dari berbagai alternative yang tersedia.

1)      Persetujuan yang diberikan oleh klien atau keluarga ats informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan oleh klien
2)      Setiap tindakan medis yang berisiko harus persetujuan tertulis ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan (klien) dalam keadaan sadar dan sehat
3)      Persetujuan diminta apabila prosedur klinik mengandung resiko terhadap keselamatan klien (baik yang terduga atau tak terduga sebelunya)

Persetujuan tindakan medic (informed consent) berisi tentang kebutuhan reproduksi klien, informed choice, dan prosedur klinik yang akan dilakukan;  ada penjelasan tentang resiko dalam melakukan prosedur klinik tersebut; standart prosedur yang dilakukan dan upaya untuk menghindarkan resiko; klien menyatakan mengerti tentang semua informasi tersebut diatas dan secara sadar memberikan persetujuannya.

Informed consent juga dilakukan pada pasangannya dengan alas an sebagai berikut:
1.      Aspek hukum, hanya saksi yang mengetahui bahwa pasanganya secara sadar telah memberikan persetujuan terhadap tindakan medic
2.      Suami tidak dapat menggantikan posisi istrinya untuk memberikan persetujuan (atau sebaliknya) kecuali pada kondisi khusus / tertentu
3.      Secara kultural (Indonesia) suami selalu menjadi penentu dalam memberikan persetujuan tetapi secara hukum, hal tersebut hanya merupakan persetujuan terhadap konsekuensi biaya dan pemahaman resiko (yanag telah dijelaskan sebelumnya) yang mungkin timbul dari prosedur klinik yang akan dilakukan.

9.      Hambatan dalam Konseling
Masalah yang dihadapi bertentangan dengan pribadi, pandangan, moral agama, dan keyakinan konselor bias menyebabkan konselor bingung, kecil hati, ragu atau membuat penilaian sendiri terhadap klien

10.  Cara mengatasi hambatan konseling
o   Konselor harus dapat mengindahkan perasaanya dan melihat segala permasalahan dengan penuh
o   Dudukan diri konselor pada posisi klien

11.  Hal-hal yang penting dalam konseling
o   Sediakan waktu yang cukup untuk konseling, karena hubungan konselor klien membutuhkan waktu untuk membangunya
o   Klien harus merasa konselor dapat menerimanya tanpa memandang kelas social ekonomi, ras, latar belakang agama, pekerjaan ataupun hubungan konselor dank klien

12.  Dalam konseling diadakan percakapan dua arah untuk:
1.      Membahas dengan calon peserta dengan berbagi pilihan kontrasepsi yang tersedia
2.      Memberikan informasi selengkap mungkin mengenai konsekuensi pilihanya, baik ditinjau dari segi medis teknis maupun hal-hal yang non-medis  agar tidak menyesal kemudian
3.      Membantu calon peserta KB memutuskan pilihannya atas metode kontrasepsi yang paling sesuai keadaan khusus pribadi dan keluarganya
4.      Membantu peserta KB dalam menyesuaikan diri terhadap kondisi barunya, terutama bila ia mengalami berbagai permaslahan (nyata/tidak nyata)

13.  Teknik-teknik konseling yang baisa dipergunakan
1.      Cara Supportif : untuk memberikan dukungan kepada peserta atau calon peserta, karena mereka dalam keadaan bingungdan ragu-ragu yaitu dengan memenangkan / menentramkan dan menumbuhkan kepercayaanya bahwa ia mempunyai kemampuan untuk membantu dirinya sendiri
2.      Katarsis : dengan member kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkan dan menyalurkan semua perasaan yang dipunyainya untuk menimbulkan perasaan lega
3.      Membuat refleksi dan kesimpulan atas ucapan-ucapan serta  perasaan-perasaan yang tersirat  dalam ucapan-ucapanya
4.      Memberi semua informasi yang diperlukan untuk membantu peserta atau calon membuat keputusan