SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
Mata Kuliah : Pelayanan KB
Kode Mata Kuliah : Bd. 308
Sub Pokok Bahasan : KIE dalam pelayanan
Mahasiswa : Mahasiswa Akademi Kebidanan
Tingkat / Semester : II
Beban Studi : 3 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : 1 (Satu)
I.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
A. Umum
Setelah mendapatkan mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami tentang menguraikan tentang definisi KIE, Tujuan KIE,
pengelompokkan KIE, Jenis-jenis kegiatan KIE, Prisip langkah KIE, Konseling,
manfaat dari konseling, manfaat yang diberikan, jenis,jenis konseling, langkah-langkah
dalam konseling, tahapan konseling dalam pelayanan KB, hambatan dalam
konseling, cara mengatasi hambatan konseling, Hal-hal yang penting dalam
konseling, percakapan konseling, teknik-teknik konseling
B. Khusus
Setelah
mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan
definisi KIE
2. Menjelaskan
tujuan KIE
3. Menjelaskan
pengelompokkan KIE
4. Menjelaskan
jenis-jenis kegiatan KIE
5. Menjelaskan
Prinsip langkah KIE
6. Menyebutkan
pengertian konseling, tujuan konseling, jenis konseling dan langkah-langkah
dalam konseling tahapan konseling dalam pelayanan KB, hambatan dalam konseling,
cara mengatasi hambatan konseling, Hal-hal yang penting dalam konseling,
percakapan konseling, teknik-teknik konseling
II.
LANGKAH-LANGKAH
A. Langkah-langkah kegiatan KBM
TAHAP
|
KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR
|
METODE
|
WAKTU
|
|
PENGAJAR
|
MAHASISWA
|
|
|
Pendahuluan
|
1. Mengucapkan
salam
|
Menjawab salam
|
Ceramah
|
2’
|
|
2. Memperkenalkan
diri
|
Memperhatikan
|
Ceramah
|
3’
|
|
3. Menjelaskan
metode pengajaran
|
Memperhatikan
|
Ceramah
|
5’
|
|
4. Menjelaskan
cakupan materi pertemuan
|
Memperhatikan
|
Ceramah
|
5’
|
Inti/penyajian
|
Menyampaikan materi
perkuliahan kepada mahasiswa
|
|
|
|
|
1. Menjelaskan
pengertian dari komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
|
Memperhatikan dan
mencatat
|
Ceramah, Tanya jawab
|
10’
|
|
2. Menyebutkan
tentang tujuan, jenis dan kegiatan KIE serta prinsip dan langkah KIE
|
Memperhatikan dan
mencatat
|
Ceramah, Tanya jawab
|
25’
|
|
3. Menyebutkan
tentang pengertian konseling, tujuan konseling dan langkah-langkah dalam
konseling
|
Memperhatikan dan
mencatat
|
Ceramah, Tanya jawab
|
25’
|
Penutup
|
1. Menerangkan
materi yang sudah disampaikan
|
Ikut merangkum
bersama dosen
|
|
10’
|
|
2. Melaksanakan
evaluasi (member pertanyaan lisan)
|
Menjawab pertanyaan
|
Talking stick
|
18’
|
|
3. Menutup
perkuliahan dan mengucapkan salam
|
Menjawab salam
|
Ceramah
|
2’
|
|
|
|
|
|
|
B. Media dan Alat
1. Laptop
2. LCD
3. White
board
4. Spidol
C. Daftar Pustaka
Keluarga berencana dan kontrasepsi
/ Hanafi Hartanto Cet. 5. – Jakarta Sinar Harapa, 2004.419hlm.;21cm
Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga berencana untuk pendidikan Bidan /
Ida bagus Gde Manuaba Jakarta: EGC, 1998
Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi / Editor, Abdul Bari Saifudin, Biran AAfandi,
Moh. Baharrudin, Soekami Soekir Ed.2, Cet. 2 Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 2006 xxviii, 296 hlm.
:24 cm
D. MATERI
KIE DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
A.
DEFINISI
KIE
Komunikasi adalah
penyampaian pesan secara langsung/tidak langsung melalui saluran komunikasi
kepada penerima pesan untuk mendapatkan efek.
Komunikasi
kesehatan
adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku positif dimasyarakat,
dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi pribadi maupun komunikasi
massa
Informasi
adalah
keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masyarakat (pesan
yang disampaikan)
Edukasi
adalah
proses perubahan perilaku kea rah yang positif. Pendidikan kesehatan merupakan
kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan karena merupakan salah satu
peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan
B.
Tujuan
KIE
a. Meningkatkan
pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru
b. Membina
Kelestarian peserta KB
c. Meletakkan
dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin berlangsung proses
penerimaan
C.
KIE
dapat dikelompokan menjadi 3 bagian kegiatan:
a. KIE
massa
b. KIE
kelompok
c. KIE
perorangan
D.
Jenis
kegiatan KIE
Jenis-jenis
kegiatan KIE bias dilakukan seperti ini di:
1. Radio
2. Televisi
3. Pers
surat kabar
4. Kegiatan
Adapun
jenis-jenis kegiatan dalam KIE
1. KIE
individu : Suatu proses KIE timbul
secara langsung antara
petugas KIE dengan individu sasaran program KB
2. KIE
kelompok : Suatu proses KIE timbul secara
langsung antara
petugas KIE dengan
kelompok (2-15) orang
3. KIE
massa :
Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat
dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung kepada
masyarakat dalam jumlah besar
E.
Prinsip
langkah KIE
Prinsip
yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE
a. Memperlakukan
klien dengan sopan, baik ramah
b. Memahami,
menghargai dan menerima keadaan Ibu sebagaimana adanya
c. Memberi
penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
d. Menggunakan
alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari
e. Menyesuaikan
isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki
F.
Konseling
1.
Pengertian
Proses yang berjalan dan menyatu dengan semua dengan
aspek pelayanan Keluarga Berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada suatu kesempatan yakni
pada saat pemberian pelayanan, sehingga membantu klien dalam memilih dan
memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya dan
pasien merasa puas atas pelayanan yang diberiakn oleh petugas kesehatan.
Konseling adalah percakapan yang bertujuan membantu seseorang dalam memilih dan
memakai cara misalnya dalam pemilihan KB atau alat kontrasepsi. Selain itu
konseling merupakan suatu kegiatan dalam
hubungan antar manusia, dimana kita melakukan serangkaian tindakan yang akhirnya akan membantu peserta / calon
perserta memecahkan permasalahan yang di hadapinya,antara lain masalah
pemilihan penggunaan konstrapsepsi yang paling cocok dengan keadaan dan
kebutuhan yang di rasakan.
2.
Tujuan
§ Agar
klien kekurangan masalah manfaat dan
kekurangan pelayanan kesehatan
§ Agar
klien dapat dan ingin merencanakan
§ Agar
klien membuat pilihan mantap
§ Agar
klien tahu bagaimana melaksanakan secara efektif dan aman
§ Agar
klien tahu dimana mendapat pelayanan kesehatan yang ditawarkan
3.
Adapun
manfaat dari konseling seperti:
·
Masyarakat dapat konsultasi dan pilihan
sendiri
·
Mendorong minat banyak orang untuk
melaksanakan
·
Khususnya untuk penggunaan obat,
peralatan kesehatan dan pelayanan kesehatan
·
Memerangi “kabar angin” dan salah
pengertian
4.
Informasi
yang diberikan meliputi
1. Arti
keluarga berencana
2. Manfaat
keluarga berencana
3. Cara
ber KB atau metode kontrasepsi
4. Desas-seseus
dan kontrasepsi dan penjelasannya
5. Pola
perencanaan keluarga dan penggunaanya kontrasepsi yang rasional
6. Rujukan
pelayanan kontrasepsi
5.
Jenis-jenis
konseling
Komponen
penting dalam pelayanan KB
1. Konseling
awal
a. Bertujuan
menentukan metode apa yang di ambil
b. Bila
dilakukan dengan objektif langkah ini akan membantu klien untuk memilih jenis
KB yang cocok untuknya
Yang
perlu diperhatikan dalam langkah ini:
a. Menanyakan
langkah yang disukai klien
b. Apa
yang diketahui tentang cara kerjanya, kelebihan dan
Kekuranganya
2. Konseling
khusus
a. Member
kesempatan klien untuk bertanya tentang cara ber KB dan membicarakan
pengalamanya
b. Mendapat
informasi lebih rinci tentang KB yang diinginkannya
c. Mendapatkan
bantuan untuk memilih metode KB yang diinginkannya
d. Mendapatkan
bantuan untuk memilih metode KB yang cocok dan mendapatkan penerangan lebih
jauh tentang penggunaanya
3. Konseling
tindak lanjut
a. Konseling
lebih bervariasi dari konseling awal
b. Pemberian
pelayanan harus dapat membedakan masalah yang serius memerlukan rujukan dan
masalahyang ringan yang dapat di atasi di tempat
6.
Langkah-langkah
dalam konseling
Ada
enam langkah dalam konseling KB
·
SA salam : Beri salam, sambut kedatanganya, beri
perhatiannya kepadanya
·
T tanyakan : Tanyakan apa masalahnya, apa yang ingin
dikatakan
·
U uraikan : uraikan mengenai alat-alat KB yang ingin
diketahuinya
·
TU bantu :
Bantu mencocokkan alat KB dengan
keadaan dan kebutuhannya
·
J jelaskan lebih rinci :
Jelaskan secara rinci alat-alat KB yang
akan dipakainya
·
U ulangan : Ulangi si pasien diminta untuk seluruh
penjelasan yang sudah diberikan Nakes
sesuai
dengan kemapuan si pasien dengan
tujuan
mengetahui sejauh mana
pemahaman
klien menangkap pelayanan
yang
diterima. Bila dimungkinkan Nakes
menjelaskan
kembali sampai klien
mengerti dengan
jelas dan benar
7.
Tahapan
Konseling dalam pelayanan KB
Tahapan
konseling dalam pelayanan KB dapat dirinci dalam tahapan sebagai berikut:
KIE
motivasi – Rujukan – KIP/K – yan, Kontrasepsi – Tindak lanjut
1. Kegiatan
KIE
a. Sumber
informasi pertama tentang jenis alat / metode KB dari petugas lapangan KB
b. Pesan
yang disampaikan:
o
Pengertian dan manfaat KB bagi kesehatan
dan kesejahteraan keluarga
o
Proses terjadinya kehamilan pada wanita
yang kaitannya dengan cara kerja dan metode kontrasepsi
o
Jenis alat atau metode kontrasepsi, cara
pemakaian, cara kerjanya serta lama pemakaian
2. Kegiatan
Bimbingan
a. Tindak
lanjut dari kegiatan KIE dapat menjaring calon peserta KB
b. Tugas
penjaringan : memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi lebih objektif, benar dan jujur sekaligus meneliti
apakah calon peserta memenuhi syarat
c. Bila
iya rujuk ke KIP / K
3. Kegiatan
Rujukan
a. Rujukan
calon peserta KB, untuk mendapatkan pelayanan KB
b. Rujukan
peserta KB, untuk menindak lanjuti komplikasi
4. Kegiatan
KIP / K
Tahapan dalam KIP / K
yaitu:
a. Menjajaki
alasan pemilihan alat
b. Menjajaki
klien sudah mengetahui / paham tentang alat kontrasepsi tersebut
c. Menjajaki
klien tahu / tidak alat kontrasepsi alat
d. Bila
belum, berikan informasi
e. Beri
klien kesempatan untuk mempertimbangkan pilihanya kembali
f. Bantu
klien mengambil keputusan
g. Beri
klien informasi, apapun pilihannya, klien akan diperiksa kesehatannya
h. Hasil
pembicaraan akan dicatat pada lembar konseling
5. Kegiatan
pelayanan kontrasepsi
a. Pemeriksaan
kesehatan : anamnesis dan px. Fisik
b. Bila
tidak ada kontra indikasi pelayanan kontrasepsi dapat diberikan
c. Untuk
kontrsepsi jangka panjang perlu inform consent
6. Kegiatan
tindak lanjut
a. Petugas
melakukan pemantauan keadaan peserta KB
dan diserahkan kepada PLKB
8.
INFORMED
CONSENT
Informed
choice
Informed choice merupakan bentuk
persetujuan pilihan tentang: metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setalah
memahami kebutuhan reproduksi yang paling sesuai dengan dirinya / keluarganya;
Pilihan tersebut merupakan hasil bimbingan dan pemberian informasi yang objektif,
akurat dan mudah dimengerti oleh klien; pilihan yang diambil merupakan yang
terbaik dari berbagai alternative yang tersedia.
1)
Persetujuan yang diberikan oleh klien
atau keluarga ats informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan
dilakukan oleh klien
2)
Setiap tindakan medis yang berisiko
harus persetujuan tertulis ditandatangani oleh yang berhak memberikan
persetujuan (klien) dalam keadaan sadar dan sehat
3)
Persetujuan diminta apabila prosedur
klinik mengandung resiko terhadap keselamatan klien (baik yang terduga atau tak
terduga sebelunya)
Persetujuan
tindakan medic (informed consent) berisi tentang kebutuhan reproduksi klien,
informed choice, dan prosedur klinik yang akan dilakukan; ada penjelasan tentang resiko dalam melakukan
prosedur klinik tersebut; standart prosedur yang dilakukan dan upaya untuk
menghindarkan resiko; klien menyatakan mengerti tentang semua informasi
tersebut diatas dan secara sadar memberikan persetujuannya.
Informed consent juga dilakukan pada pasangannya
dengan alas an sebagai berikut:
1. Aspek
hukum, hanya saksi yang mengetahui bahwa pasanganya secara sadar telah
memberikan persetujuan terhadap tindakan medic
2. Suami
tidak dapat menggantikan posisi istrinya untuk memberikan persetujuan (atau
sebaliknya) kecuali pada kondisi khusus / tertentu
3. Secara
kultural (Indonesia) suami selalu menjadi penentu dalam memberikan persetujuan
tetapi secara hukum, hal tersebut hanya merupakan persetujuan terhadap
konsekuensi biaya dan pemahaman resiko (yanag telah dijelaskan sebelumnya) yang
mungkin timbul dari prosedur klinik yang akan dilakukan.
9.
Hambatan
dalam Konseling
Masalah
yang dihadapi bertentangan dengan pribadi, pandangan, moral agama, dan
keyakinan konselor bias menyebabkan konselor bingung, kecil hati, ragu atau
membuat penilaian sendiri terhadap klien
10. Cara mengatasi hambatan konseling
o
Konselor harus dapat mengindahkan
perasaanya dan melihat segala permasalahan dengan penuh
o
Dudukan diri konselor pada posisi klien
11. Hal-hal yang penting dalam
konseling
o
Sediakan waktu yang cukup untuk
konseling, karena hubungan konselor klien membutuhkan waktu untuk membangunya
o
Klien harus merasa konselor dapat
menerimanya tanpa memandang kelas social ekonomi, ras, latar belakang agama,
pekerjaan ataupun hubungan konselor dank klien
12. Dalam konseling diadakan percakapan
dua arah untuk:
1. Membahas
dengan calon peserta dengan berbagi pilihan kontrasepsi yang tersedia
2. Memberikan
informasi selengkap mungkin mengenai konsekuensi pilihanya, baik ditinjau dari
segi medis teknis maupun hal-hal yang non-medis agar tidak menyesal kemudian
3. Membantu
calon peserta KB memutuskan pilihannya atas metode kontrasepsi yang paling
sesuai keadaan khusus pribadi dan keluarganya
4. Membantu
peserta KB dalam menyesuaikan diri terhadap kondisi barunya, terutama bila ia
mengalami berbagai permaslahan (nyata/tidak nyata)
13. Teknik-teknik konseling yang baisa
dipergunakan
1.
Cara Supportif : untuk memberikan
dukungan kepada peserta atau calon peserta, karena mereka dalam keadaan
bingungdan ragu-ragu yaitu dengan memenangkan / menentramkan dan menumbuhkan
kepercayaanya bahwa ia mempunyai kemampuan untuk membantu dirinya sendiri
2.
Katarsis : dengan member kesempatan
kepada mereka untuk mengungkapkan dan menyalurkan semua perasaan yang
dipunyainya untuk menimbulkan perasaan lega
3.
Membuat refleksi dan kesimpulan atas
ucapan-ucapan serta perasaan-perasaan
yang tersirat dalam ucapan-ucapanya
4.
Memberi semua informasi yang diperlukan
untuk membantu peserta atau calon membuat keputusan